Aku, Kau, dan Tuhan

Maret 1993 - Aku mengenalmu saat kumandang takbir menggema. Ditengah kerumunan manusia berjubah putih dan bersorban. Kau tersenyum manis dihadapanku, tepat disaat aku melihat percikan api dilangit.
Semuanya terasa begitu cepat, dan entah bagaimana caranya kau menyeretku kedalam lorong waktu… Dimana hati kita saling dipertemukan, menciptakan kehangatan yg begitu ringan namun berkesan.
Begitu banyak detik yg kita lewati bersama. Saat menunggumu bersujud menghadap khiblat tepat diatas sajadah dan merapalkan doa dengan untaian tasbih yg melingkari pergelangan tanganmu..
Saat kau menantiku beribadah didepan salib dan rosario yg terus ku genggam erat…
Ketika kita berbicara pada Tuhan yg sama…
Dan saat kita menangisi perbedaan yg menjadi penghalang..
Bahkan mencoba untuk menghancurkan semua yg telah kita ciptakan..
Namun apakah mereka peduli?
Atas apa yg kita rasakan…
Atas segala hal yg menjadikan kita berbeda dimata mereka?
Bukankah kita meyakini hal yg sama?
Disaat Tuhan menjadikan kita nyata…
Ketika firmanNya berkata bahwa gelap dan terang tak dapat bersatu…
Ketika hukum agama berkuasa..
Dan segalanya sirna…
Begitu pula dengan perasaan cinta..
Logika…
Hati…
Kenangan..
Yang hanya menjadi puing..
Terkubur…
Hilang sudah…
Purworejo, 5 Agustus 2013

Posted in . Bookmark the permalink. RSS feed for this post.

Leave a Reply

Search

Copyright (c) 2011 Asisteneptunus .