Sebuah Cerita

Agustus 2001 - Untaian masa lalu itu terus berguguran. Serpihanya pergi entah kemana terbawa oleh angin yg berhembus perlahan. Air mata yg dahulu menetes dengan derasnya kini telah mengering bahkan tak dapat lagi untuk menangisi semua luka yg membekas.
Beberapa peninggalan masa lalu masih aku simpan pada sebuah lemari kaca. Kadang aku meliriknya setiap kali mengingat sepotong kecil kenangan bersamanya. Karena tak mudah untuk menghapus setiap senyuman yg pernah aku ukir di lekuk paras cantiknya….
Selalu saja ada alasan untuk kembali menengok sesosok bayangan yg kerap kali mengikuti kemanapun aku pergi. Setengah tahun lamanya ku habiskan waktu hanya untuk belajar bagaimana mengubur semua memori ingatan yg telah satu tahun mengkristal di hati.
Aku memang selalu pandai membuatmu tersenyum manis, mampu menciptakan tawa ditengah kesedihan, tapi aku terlalu bodoh untuk membencimu bahkan mencoba untuk mencari penggantimu saja aku tak mampu…
Rasa kecewa dan penyesalan semuanya tak bisa membuatmu kembali disampingku. Hanya bisa meratapi sebuah figura foto yg membisu pada dinding kamar. Foto itu kita ambil saat berkunjung ke Candi Prambanan. Dimana dahulu kala memiliki sejarah tentang pengorbanan seorang pria yg mencintai permaisuri cantik. Walaupun ia harus memenuhi semua persyaratan yg diajukan permaisuri untuk membangun seribu candi dalam satu malam hingga pada akhirnya cintanya hanya sebatas impian belaka..
"Ajarkan aku bagaimana caranya untuk melepaskan. Agar aku terbebas dari bayangan masa lalu…."
Purworejo, 9 Agustus 2013

Posted in . Bookmark the permalink. RSS feed for this post.

Leave a Reply

Search

Copyright (c) 2011 Asisteneptunus .