Aku
tak lagi merasakan dinginya malam. Sekujur tubuhku begitu kaku,
ruas-ruas nadi yg saling terhubung telah mati. Detak jantung kian
meredup, bahkan tak dapat lagi mengalirkan kehidupan. Semuanya telah
berakhir.
Ribuan detik telah ku nikmati. Sebongkah patung es yg dahulu kita ciptakan kini telah meleleh perlahan. Musim dingin telah berganti, dan kamu pun tak kunjung kembali.
Guratan di wajah semakin tampak. Menandakan bahwa sekian lama menahan jutaan rindu. Berharap keajaiban kan datang. Mengembalikan senyum yg pernah kita lukis di bawah butiran salju..
Apakah sekarang kamu bisa merasakan?
Purworejo, 25 Agustus 2013
Ribuan detik telah ku nikmati. Sebongkah patung es yg dahulu kita ciptakan kini telah meleleh perlahan. Musim dingin telah berganti, dan kamu pun tak kunjung kembali.
Guratan di wajah semakin tampak. Menandakan bahwa sekian lama menahan jutaan rindu. Berharap keajaiban kan datang. Mengembalikan senyum yg pernah kita lukis di bawah butiran salju..
Apakah sekarang kamu bisa merasakan?
Purworejo, 25 Agustus 2013