Kau menyebutnya Tuhan, ketika air mata berganti canda dan tawa. Saat kebahagiaan singgah perlahan dalam jiwa, bermuara menuju hari yang cerah. Namun kau pasti pernah merasa tak mengenal Tuhan ketika konspirasi terhadap hidupmu datang. Kau menangis, menjerit, berteriak, bahkan ingin rasanya mengakhiri hidupmu secepatnya.
Aku dan kamu tak pernah tau letak keberadaan Tuhan, apakah di bawah kolong tempat tidur? Atau di balik korden yang berdebu dan nampak kusam? atau bahkan di celah-celah ventilasi yang mengintip cahaya matahari? Entahlah… Kita tak akan pernah tau dimana Ia berada. Namun hingga suatu ketika kita pasti pernah meraskan hal dimana sungguh terasa tanganNya menggenggam erat tangan kita. Membimbing kita saat terlampau jauh menyimpang dari jalan yang telah Ia buat. Bahkan, kita pernah berada tepat di atas bahu nya saat kedua kaki kita tak dapat lagi mampu berjalan di atas bara api kehidupan. Sungguh menakjubkan bukan? Iya.. Itu lah Tuhan.