Memecah keheningan di sudut bola matamu seraya
mengucapkan beberapa patah kata yang selama ini terpendam jauh di
lubang kenangan.
“Dinda, boleh kah kanda merindu? Ketika sosok Dinda tak berada di samping Kanda?”
Ia hanya tersenyum malu, kedua tanganya di rekatkan pada sebidang badan kekar kekasihnya. Sosok pria tangguh yang mampu membawanya pergi bersama perahu layar bernakohdahkan kepercayaan dan ketulusan.
“Dinda berjanji, akan selalu menunggu Kanda meskipun langit tak lagi bercahaya dan bulan menemaniku pada gelapnya malam”
Sepasang kekasih saling bercumbu, mengecap asa dalam cinta dan menyatukan kasih pada kenyataan yang menyakitkan bahwa takdir akan senantiasa menghantui setiap senyuman yang mereka ciptakan..
“Dinda, boleh kah kanda merindu? Ketika sosok Dinda tak berada di samping Kanda?”
Ia hanya tersenyum malu, kedua tanganya di rekatkan pada sebidang badan kekar kekasihnya. Sosok pria tangguh yang mampu membawanya pergi bersama perahu layar bernakohdahkan kepercayaan dan ketulusan.
“Dinda berjanji, akan selalu menunggu Kanda meskipun langit tak lagi bercahaya dan bulan menemaniku pada gelapnya malam”
Sepasang kekasih saling bercumbu, mengecap asa dalam cinta dan menyatukan kasih pada kenyataan yang menyakitkan bahwa takdir akan senantiasa menghantui setiap senyuman yang mereka ciptakan..