Cumbuan Kematian

Aku senantiasa mencumbumu pagi. Ketika kau berhembus perlahan melewati celah-celah kecil bagian tubuhku… Terus merambat, melewati bagian-bagian yg dapat menggetarkan nadi dan syarafku…
Beberapa Kicauan burung camar selalu saja mengantarkan kedamaian beserta kenangan yg telah lama memudar.
Dentingan jarum jam dan kumandang adzan mengingatkanku pada sesosok wanita, tepat beberapa tahun yg lalu. Dimana semuanya masih nampak indah dan hanya dia yg mampu mengembalikanya seperti semula.
Aku telah kehabisan aksara untuk menuliskan semua kejadian yg pernah aku lewati bersamanya. Melalui album kenangan, potret yg tergantung di dinding, dan memo yg sering kali ia tuliskan sebelum meninggalkan rumah. Itu semua menjadi saksi ketika senyum dan kebahagiaan menjadi satu.
Mungkin hanya aku sendiri yg tak menyadari, detik-detik yg hingga akhirnya dapat merubah segalanya begitu cepat.
Kematian….
Ia lah yg telah memisahkan kamu dari mimpiku. Hanya saja aku terlalu naif untuk bisa menerima semuanya yg telah terjadi. Bahkan untuk berdiri didepan batu nisanmu pun aku tak sanggup. Tetesan air mata menghantarkan berjuta kesedihan yg telah lama tersimpan..
Andaikan engkau tau..
Betapa aku kehingalanganmu..
Sebagian ragaku pergi bersama jiwamu. Dan entahlah, semua jalan yg ku tempuh selalu berujung pada satu titik. Dimana kita bertemu dan akhirnya semua menjadi kelabu….
Purworejo, 25 Juli 2013
"Aku yg senantiasa merindukanmu dalam mimpi"

Posted in . Bookmark the permalink. RSS feed for this post.

Leave a Reply

Search

Copyright (c) 2011 Asisteneptunus .